SEJARAH PENEMPATAN JUBAH YESUS KRISTUS DI MOSCOW (1625)


MOSCOW - Diperingati pada 23 Juli / 10 Juli (Kalender Gereja).
Jubah juruselamat [Slavia "Riza", Yunani "himatia", Latin "vestimenta"] tidak identik dengan sesuatu yang sama dengan "Chiton" [Yunani dan Slavia "khiton", Latin "tunica"] - dua hal ini jelas berbeda dalam Kitab Suci : "Yohanes 19:23-24 (TB) Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya (odezhdu, vestimenta, ta himatia) lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian — dan jubah-Nya (et tunicam, kai ton khitona) juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci

"Mereka membagi-bagi pakaian-Ku (riza, vestimenta, ta imatia) di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." (imatisme, in vestem, epi ton himatismon) Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu. (Yoh 19:23-24; Mzm 21 [LAI - Mzm 22]: 18-19).

Menurut sejarah tradisi yang dicatat Gereja Gruzinian (Gereja Kuno Orthodox Georgia), jubah-tunik Yesus dibawa oleh rabbi Ibrani Elioz dari Yerusalem ke Mtsketa (salah satu kota di Georgia). Elioz adalah nama Georgian dari seorang prajurit Romawi di Yerusalem saat itu yang berasal dari Mtsketa.

Prajurit ini salah satu yang berada diperistiwa penyaliban Yesus. Ibunya telah mendengar kabar tentang Kristus dan diam-diam dalam hatinya, ia percaya kepada-Nya. Melihat anaknya pergi menjadi tentara di Palestina, dia menasihatinya agar tidak melakukan apa-apa terhadap Kristus.

Ketika Yesus dipaku di salib, suara palu di Golgota secara ghaib terdengar sampai ke telinga ibu Elioz di kota Mtskheta. Mendengar suara ini, dia berseru : "Celakalah aku karena aku tidak mati saat ini. Kematian akan melepaskanku dari suara mengerikan ini !" setelah mengatakan ini, dia jatuh meninggal seketika. Elioz, pada waktu itu, ada di bawah salib dan dengan tentara lainnya mengundi jubah Kristus.

Ia memenangkan undian itu dan membawanya ke Mtskheta dan memberikannya sebagai hadiah kepada adiknya Sidonia. Setelah mendengar tentang wafatnya Yesus dan bahwa kakaknya ikut serta dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah itu, ia jatuh meninggal sambil memegang jubah Yesus dengan erat di tangannya dan tidak ada yang mampu merobeknya, jadi terpaksa ia dikubur bersama jubah-tunik itu. Sebuah pohon aras (cedar, yunani : κέδρος kédros) tumbuh diatas makamnya dari kuburnya yang mengucurkan minyak mur berbau harum dan menghasilkan mujizat penyembuhan.

Abad berlalu, berkat doa-doanya seorang kudus Js. Nina (Nino) yang dijuluki "Equal to the Apostles and the Enlightener of Georgia", (c. 296 – c. 338) menemukan tempat ini dengan bantuan tiang api. Berkatnya pula, Kaisar Mirian dibaptis dan mendirikan gereja di sana didedikasikan kepada Para Rasul Kudus.
Saat itu, jubah ini ditempatkan di ruang bawah tanah dibawah pondasi Katedral Patriarkh Mtsketian Svetitskhoveli (peringatan untuk menghormati jubah-tunik dirayakan pada tanggal 1 Oktober). Tak satu pun dari penjajah Mohamedan pernah merambah dan menemukan tempat ini, semua karena rahmat Allah semata.

Jubah Yesus ini sebenarnya salah satu dari empat bagian, yaitu bagian bawahnya (bagian lain dari Jubah Yesus juga dikenal di Eropa Barat : di kota Trier di Jerman, dan di Argenteuil di dekat Paris, Perancis), berada di Gruzia. Berbeda dengan Jubah-tunik, potongan jubah itu kemudian tidak disimpan di bawah tanah, tapi di dalam ruang perbendaharaan di katedral Svetitskhoveli sampai abad ke- XVII, ketika shah Persia Abbas I, menghancurkan Gruzia, memboyong jubah itu bersama dengan harta karun lainnya.

 Demi mengambil hati tsar Mikhail Feodorovich, pada tahun 1625 shah Abbas I mengirimkan jubah Yesus tersebut sebagai hadiah untuk Patriark Philaret (1619-1633) dan Tsar Mikhail. Keaslian jubah tersebut diuji oleh Nektarii, Episkop Agung Vologda, juga oleh Patriarkh Yerusalem, Theophanes yang datang dari Byzantium, dan juga oleh Ioannikes orang Yunani, selain itu terutama melalui tanda-tanda keajaiban / mujizat dari Tuhan melalui peninggalan terhormat tersebut.

Kemudian dua bagian lain sampai di Peterburg : satu di katedral Winter Palace, dan yang lainnya di Katedral Petropavlovsk (Petrus dan Paulus). Sebagian dari jubah tersebut juga dipelihara di katedral Uspenie-Dormition di Moskow, dan ada bagian kecil - di Katedral Kiev Sophia, di biara Ipat'ev dekat Kostroma dan di gereja tua lainnya.

 Tiap tahun di Moskow setiap tanggal 10 Juli/23 Juli, jubah Yesus ini dengan khidmat dibawa keluar dari sebuah kapel bernama Rasul Petrus dan Paulus di katedral Uspensky, dan ditempatkan pada "analoi" sebagai penghormatan selama Liturgi Ilahi. Setelah Liturgi mereka membawa jubah itu ke tempat semula.

Sumber : https://www.facebook.com

Berlangganan Berita Terbaru:

1 Response to "SEJARAH PENEMPATAN JUBAH YESUS KRISTUS DI MOSCOW (1625)"

  1. Anda pencinta permainan Poker??
    Mau bonus harian & mingguan?

    Mari join segera bersama kami di POKERVITA
    Agent poker 2021 dengan bonus menarik setiap harinya

    Info hub
    WA:0812 2222 996

    ReplyDelete

Sumber Lain